Sunday, June 7, 2015

repost cerpen Aku Bukan Untukmu

                                                             Aku Bukan Untukmu (Naomi)

            Aku masih berlutut dihadapannya, menunggu jawaban atas kegalauan hatiku. ”tolong jangan katakan itu Naomi, jangan lakukan itu lagi padaku” batinku. Kemudian ia malah mengulangnya, senyum manis itu kembali terbentuk disudut-sudut bibir indahnya, hanya itu. Selalu itu yang ku dapat. Senyum itu hanya membuatku makin gundah, sungguh aku ingin lebih dari senyummu Naomi.
Lama ku terdiam, ketika ku bangkit aku sadar ada seseorang yang selalu menemani jatuh bangun kisah cintaku hanya untuk Naomi. Aku menoleh ke arahnya, selalu itu juga yang ia berikan. Senyuman, tunggu tapi senyuman ini lain. Senyuman seorang sahabat yang membuatku terus bangkit. Tapi kali ini, senyum itu benar-benar menenangkan. Baru kali ini aku tahu bahwa senyum itu mewakili hati yang tulus, Aqila. Aku mendekat ke arahnya tapi hati inipun ikut mendekat, ketika senyum itu makin merekah hati itupun seakan membuka dan mengizinkanku untuk masuk.
“Tidak, tiddak Raka, jangan. Aqila itu sahabatmu, yang tulus menemanimu. Jangan biarkan ia menjadi pelarian hatimu yang sedang kalut. Jangan Aqila! ” batinku.
            Sejak kejadian itu, aku tak pernah lagi mendekati Naomi, meski sulit tapi aku harus bangkit. Aku tak mau dipermainkan senyum-senyum indahnya. Akupun mulai mengendalikan perasaanku pada Aqila, entah mengapa kejadian waktu itu membawa hati dan perasaanku. Tapi saat ini aku belum siap, aku takut rasa itu hanya sesaat, aku takut menyalah artikannya, aku takut Aqila terluka.
Waktu terus berputar, hari berganti bulan. Bulan berganti tahun. Perasaan sayangku pada Naomi telah lenyap, meski segala kecantikan masih ada pada dirinya tapi kini hatiku telah masuk ke hati yang lain. Hati yang tulus mencintaiku disaat aku telah mencintainya.
Aqila, maafkan aku yang telah membiarkanmu terus sembunyi di balik perasaanmu, di balik semuanya. Aku tahu kau menahan rasa itu hanya untuk aku-sahabatmu. Namun sungguh saat ini aku telah mencintaimu lebih dari itu.
           Raka yang dulu mati, sekarng lebih hidup dengan cintanya, Aqila hanya Aqila. Meski saat ini Naomi telah menggantikan posisi Aqila sebagai sahabatku, ya sahabat, tak lebih. Naomi memang dekat denganku tapi hati ini takkan pernah dekat dengannya lagi. Aku tahu Aqila akan melepasku untuk Naomi jika aku memintanya. Tapi aku takkan biarkan itu terjadi terlebih untuk Aqila yang telah tulus mencintaiku. Semua ini, kedekatan Naomi takkan mampu mengubahku untuk berhenti mencintai Aqila. Karena aku bukan untuk Naomi.